Khamim diketahui memulai berjalan kaki dari Pekalongan menuju Makkah sejak 28 Agustus 2016. Ia pun telah melewati sejumlah negara, serta lautan dan selat yang dilalui menggunakan kapal feri.
Selama berjalan kaki menuju Makkah, Khamim sering beristirahat di masjid, menumpang di rumah orang yang bermurah hati, sampai bermalam di hutan. Lalu hal yang luar biasa lagi, selama perjalanan, Khamim menjalankan ibadah puasa setiap hari. Rutinitas berpuasa itu, kecuali di hari besar agama Islam, telah ia lakukan selama lima tahun terakhir.
”Saya juga melakukan jihad yang lebih besar, yang mendisiplinkan diri saya dan mengatasi perjuangan spiritual melawan dosa,” kata Khamim, yang sebenarnya telah berpuasa Nabi Daud dalam lima tahun terakhir, kepada Khaleej Times saat berbincang di Kantor Konsulat Indonesia di Dubai.
Agen Judi Bola - Kondisinya yang berpuasa, membuat Khamim hanya berjalan di malam hari. Dalam kondisi fisik yang baik, ia dapat menempuh perjalanan sepanjang 50 kilometer dalam semalam. Bila lelah, Khamim "hanya" bisa menempuh 15 km.
Tak disangka, usaha Khamim yang terkesan mustahil itu tak lama lagi membuahkan hasil. Pada 19 Mei 2017, ia telah tiba di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Kepada media, ia menceritakan perjalanannya. Khamim meyakini bahwa berjalan kaki adalah keutamaan dalam menunaikan ibadah haji.
http://indonesiaterkini388.blogspot.com
Posting Komentar